Sunday, May 28, 2017

Orang kantoran perlu tahu ini!



Duduk dengan jangka waktu yang lama merupakan hal wajib yang dilakukan oleh anda sebagai pegawai kantoran. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang identik dengan timbulnya penyakit seperti jantung dan diabetes, serta punggung kaku dan berat badan bertambah.

Cinta pada kerjaan dan rasa tanggung jawab yang besar membuat anda mau tidak mau harus melakukannya, namun adakah kegiatan yang bisa anda lakukan agar anda tetap aktif, agar terhindar dari akibat buruk yang dat6ang walaupun sedang bekerja? berikut ini kami berikan trik tersebut.

1. Meeting diluar ruangan
Hentikanlah meeting didalam ruang rapat, sesekali lakukan meeting diluar ruangan dengan rekan kerja anda. Anda pun bisa melangkahkan kaki ke lokasi tujuan agar peredaran darah anda lancar dan juga menambah kreatifitas anda dan rekan kerja.

2. Pilih rute memutar untuk kembali ke meja kerja anda
Bila anda mengambil minum atau mencetak dokumen atau hal lainnya yang harus meninggalkan meja kerja anda, ada baiknya saat kembali menuju meja kerja anda memilih rute yang memutar agar anda bisa berjalan kaki lebih banyak.

3. Goyangkan kaki atau mengikuti irama musik
Menggoyangkan kaki ataupun mengetuk meja sambil mengikuti irama musik yang anda dengarkan akan membakar kalori pada tubuh anda.

4. Bersihkan meja setiap hari
Mengelap meja, layar monitor dan merapikan berkas-berkas di meja anda akan membakar kalori pada tubuh dan juga selain itu akan mermbuat meja kerja anda bersih dan rapi sehingga menambah semangat kerja anda.

5. Mengunjungi meja rekan kerja anda.
Sesekali tentu tidak ada salahnya anda mengunjungi meja kerja rekan anda, carilah meja rekan kerja anda yang lumayan jauh sehingga anda bisa berjalan sedikit jauh.

Semoga bisa anda terapkan agar anda selalu bugar dan tetap terus semangat melaksanakan pekerjaan yang anda cintai.

Saturday, May 27, 2017

Hasil Audit WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) Hanya Omong Kosong?



Apung Widadi, Deputi Sekjen FITRA (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran) menilai penangkapan pejabat BPK oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait jual beli sattus Wajar Tanpa Pengecualian merupakan tamparan keras bagi Presiden Joko Widodo.

"Selang seminggu setelah BPK memberikan hasil audit kepada Presiden dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), malam ini dua auditor utama BPK ditangkap KPK bersama dengan oknum dari Kemendes," kata Apung.
 

Apung mengatakan, sejak awal, pemerintahan Jokowi harusnya tidak terlalu membanggakan status WTP yang diberikan oleh BPK. Sebab, status WTP memang tidak menjamin pemerintahan bersih dalam tata kelola anggaran.

"Istilahnya ini ditunjukkan oleh KPK (ke Jokowi). WTP rasanya tidak layak dibanggakan," ucap Apung.
Apung mengaku sudah mendengar sejak lama adanya kabar bahwa status WTP yang diperjualbelikan oleh oknum di BPK. Kabar ini pun terbukti setelah penangkapan oleh KPK.

"Ini adalah tamparan keras bagi BPK. Mitos selama ini bahwa ada jual beli predikat WTP di BPK seolah olah terpecahkan," kata dia. 
Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan sebelumnya mengatakan, petugas KPK membawa dua Auditor Utama Keuangan Negara III BPK yang berinisial R dan AS beserta salah satu stafnya yang berinisial Y.

Bahaya Sebarkan foto dan Video Korban BOM


Apakah anda sering menyebarkan foto dan video korban bom? tentu kita akan merasa sangat antusias saat mengetahui siapa saja korban bom tersebut dan tanpa sengaja kita menyebarkan foto dan video korban. Apabila anda merasa pernah melakukannya sebaiknya hal tersebut mulai dihentikan, mengapa?

1. Bikin teroris makin senang dan bangga 
Menyebarkan foto dan video soal bom justru membuat teroris bangga, jadi jangan menyebarkannya. Pendapat dari psikiater dr. Andri Sp. KJ, menyebarkan foto dan video korban yang tidak disensor bisa mempengaruhi psikologi, bukan saja untuk keluarga yang mengalami peristiwa tersebut, tetapi juga menyebarkan teror ketakutan pada orang lain.

2. Menambah kecemasan dan trauma
Foto-foto mengerikan itu juga bisa menambah kecemasan pada orang yang memiliki trauma atau punya gangguan kecemasan.

Nah, jika ada teman yang menyebarkan foto atau video korban, kita harus berani menegur, daripada hal tersebut menimbulkan ketakutan, kecemasan dan trauma.