Thursday, September 29, 2016

Nara Rakhmatia, Diplomat Muda Cantik Indonesia di Forum PBB


Berita tentang Nara Masista Rakhmatia menjadi viral di sosial media, Diplomat yang bertugas di Perwakilan  Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Nara Rakhmatia menyampaikan tanggapan Indonesia terkait pandangan dan pernyataan yang disampaikan kepala pemerintahan dari Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang didukung oleh Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu dan Tonga. Menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, apa yang disampaikan oleh Nara sudah tentu bukan apa yang dipikirkan dan diaspirasikan oleh Nara sendiri. 

Nara duduk dikursi yang disediakan untuk delegasi Indonesia. Dengan demikian Nara mewakili suara Indonesia sebagai negara. Dalam konteks demikian terlepas Nara adalah diplomat muda, Nara sedang berperan sebagai wakil Indonesia.

"Namun harus diakui dengan suara yang tegas dan bahasa Inggris yang lancar seolah penutur asli (native speaker), Nara telah menunjukkan betapa diplomat berusia muda pun mampu tampil dengan prima mewakili Indonesia,"

Indonesia mengkritik keras pembahasan soal tudingan pelanggaran HAM di Papua Barat dalam forum PBB. 

"Ini adalah bentuk pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah negara kami. Ini sangat disesalkan," ucap Nara. "Tudingan-tudingan bermotif politik itu dibuat untuk mendukung kelompok-kelompok separatis di Papua Barat," tambahnya. Nara menyesali adanya desakan dan komentar soal Papua Barat di forum PBB seperti itu. Seharusnya, menurut Nara, forum itu digunakan untuk membahas agenda domestik masing-masing negara, bukan mengalihkannya ke masalah lain.

Perwakilan dari Vanuatu, Kepulauan Solomon, Tonga, Nauru, Kepulauan Marshall, dan Tuvalu menyerukan agar kebebasan diberikan bagi Papua. "Banyak laporan soal pelanggaran HAM di Papua Barat yang menekankan soal mempertahankan hak untuk menentukan nasibnya," kata Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare.

Presiden Kepulauan Marshall Hilda Heine juga mendesak agar keadaan di Papua Barat ini diselidiki secara independen.


0 comments:

Post a Comment